Di bawah terik mentari depan Gedung (DPRD) Dogiyai
Mama Mapia depan kantor distik mapaia duduk menatap dagangannya
Yang layu dibakar sinar surya begitu ganas
Tubuhnya bermandi air keringat
Keningnya mengkilat karena basah
Pancarkan cahaya kebosanan
Namun mereka tetap tabah
Menanti dagangannya
Berduyun-duyun pembeli
Terus berlalu melewatinya
Hempasan angin sepoi-sepoi mengusik kalbunya
Tak laku jualannya
Yang digelar di atas karung setengah kardus
Mama Papua membendung siksa,bermimpi dagangannya laku
Dalam kerindangan atap Sang lintah terbahak
Tertawa kegirangan semberi menghitung laba,
Sayang Mama-Mama Dogiyai.
By : yetipapuabi@yahoocoid
Thursday, 6 October 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)